Empat Tahun Lagi

Saya sedang bertanya-tanya, saya itu mau ke mana? Tujuan hidup saya itu apa? Apa hidup saya sudah berarti? Kemudian saya berpikir, jika hidup memang untuk beribadah, seharusnya kita bisa melakukannya dengan memperbaiki dan meningkatkan hubungan kita dengan-Nya, dengan manusia lain, dan alam sekitar.

Berhubungan dengan dua yang disebut terakhir, saya pikir kita dapat menyederhanakannya dengan satu kata saja yakni bermanfaat, lebih bermanfaat. Caranya dengan selalu berusaha untuk mengejar target manfaat yang terukur waktu, jika mungkin dipecah dalam potongan waktu-waktu yang (lebih) singkat, tetapi kisaran jangka panjangnya cukup.

Mungkin hal ini sudah jelas bagi kita semua, tapi saya kira kita perlu melakukan formulasi ulang. Kita set dulu jangka panjangnya. Seperti manusia lain, target jangka panjang saya adalah cring. Kemudian mari kita potong waktunya menjadi lebih kecil dan terukur. Saya tentukan untuk saat ini, 4 tahun.

Empat (4) tahun mau apa? mau ke mana? seberapa bermanfaat? Jika saya diberikan umur untuk hidup sampai 4 tahun lagi, apa yang akan saya lakukan? Walau umur kita tak tahu, bisa jadi besok atau sebentar lagi kita mati, kita perlu punya sikap optimis untuk meraih yang terbaik sesuai jatah hidup kita.

Even if perfection is humanly impossible, it is only by aiming for perfection that excellence is achieved. — Yasir Qadhi

Kemudian 4 tahun tadi dipecah menjadi 2 tahun dan 1 tahun. Tahun depan apa yang akan kita lakukan, apa yang akan kita kerjakan.

Seseorang yang berpaham minimalis mungkin akan berkata “Saya tidak punya target dalam hidup”, padahal orang hidup pasti memiliki target, memiliki mimpi. Mimpi yang baik. Mimpi yang membawa kita untuk terus bersemangat, walau dalam duka, walau dalam luka.

Dan yang susah adalah sikap konsisten dan gigih alias istiqomah untuk terus dan terus berjuang. Seperti saya yang saat menulis kiriman blog ini begitu bersemangat, bisa jadi sebentar lagi akan loyo, besoknya sudah malas-malasan, atau seminggu, sebulan, enam bulan, setahun lagi sudah tak punya semangat mencapai apa-apa. Bisa jadi.

Untuk itu, yang pertama harus kita tetapkan adalah niat. Ok segitu dulu, sampai jumpa di akhirat!

4 thoughts on “Empat Tahun Lagi

      1. Empat tahun yang lalu belum pernah “membatasi umur” dan memformulasikan seperti ini. Ini metode baru bo :D

        Inti sebenarnya sih bermimpi dan berniat yang baik saja

Leave a reply to sangprabo Cancel reply