Papan Tulis

Beberapa waktu yang lalu saya sempat memunculkan pertanyaan ke teman-teman, “Kenapa ya sekarang sudah tidak ada lagi papan tulis?”. Maksud saya papan tulis yang dapat ditulisi dengan kapur. Kalau yang umum sekarang, “papan putih” alias whiteboard.

Muncul jawaban seperti “sulit nyarinya”, kebersihan, dan lain-lain. Saya menanyakan “Bagaimana dengan faktor kesehatan?” Ada yang bilang “Debu kapur kan banyak, sedang spidol sedikit” dan “Kapur itu kering, sedang spidol relatif basah”. Padahal, bisa jadi debu kapur yang “besar” dan kering mudah disaring oleh hidung, sedang “debu” spidol yang “sedikit”/”basah” dapat melewatinya dan membuat efek negatif :D

Soal kebersihan juga perlu dilihat. Saya kira kotor karena kapur mudah dibersihkan daripada spidol. Setuju tidak? jika setuju sila mengisi komentar tulisan ini :d Tinggal ditepuk *pukpuk* atau dengan sapuan/siraman air, hilang debunya.

Pertimbangan lainnya, apakah produksi papan putih/spidol lebih murah daripada papan tulis/kapur? atau apakah papan putih/spidol lebih ramah lingkungan daripada papan tulis/kapur? Biasanya orang sekarang suka dengan hal-hal yang berbau keuntungan tanpa melihat hal-hal yang lain, mungkin saja saya salah.

Terus terang, saya rindu dengan papan tulis dan kapur. Lho! kok ndak rindu yang lain? *hus* Bagaimana deritnya yang kata orang seperti “serius”, ya memang serius. Belajar kan harus serius, walau caranya bisa dengan aktivitas yang membuat orang gembira.

Baiklah, untuk membuktikan papan putih/spidol lebih bagus dibanding dengan papan tulis/kapur, atau sebaliknya, perlu dilakukan penelitian. Tapi saya tidak tahu siapa yang akan melakukannya.

One thought on “Papan Tulis

Leave a reply to pennyu Cancel reply