Merasa Nyaman

Saat ini aku merasa santai sekali, tidak ada sesuatu yang baru kuhasilkan, tingkat keberusahaanku yang semakin menurun, berkurang malunya walau tidak banyak melakukan sesuatu, dst.

Apa karena yang kuhadapi itu sudah biasa, tidak ada hal yang jauh berbeda, kurang hal-hal menantang, aku semakin menua, terbawa lingkungan atau lingkungan tidak mendukung, semakin kurang waktunya untuk ngoprek, atau aku semakin malas dan merasa nyaman dengan kondisi sekarang?

Ini berbahaya! Aku harus mengubah lingkungan kerjaku, cara pandang, kebiasaan, membuat tantanganku sendiri, atau apapun yang bisa mem-boost performansi kerjaku. Aku rindu Jogja, tempat dimana dulu aku bisa santai tapi produktif :-)

Semoga sukses, wahai stwn.

2 thoughts on “Merasa Nyaman

  1. Apa iya Jogja bisa menjanjikan produktivitas? Jangan-jangan kita malah terbuai santainya Jogja dan menemukan diri kita kembali pada pertanyaan yang sama?

    Produktivitas itu dibuat, tidak diterima. Tapi gimana caranya? itu juga sedang kutanyakan, pada diriku sendiri XD

  2. Salah seorang kawan, yang penuh dengan filosofi nrimo, pernah bilang, “yaaaah.. Kalo emang nggak berhasil hidup di kampung orang, aku pulang ajah. Kasih sesuatu buat kampung sendiri”

    Imo, belum tentu juga kalo sering2 ngoprek jadi produktif, misalnya karena lupa lingkungan sekitar, lupa buka pintu kamar, lupa kalo ternyata di kampung halamannya sendiri masih banyak yg belon pernah lihat komputer. :) Semoga sukses Mas! Ganbarou!

Leave a reply to Prabowo Murti Cancel reply