Tau Soal Duit

Dari awal bulan lalu saya mencoba mencatat semua transaksi keluar dari dompet, dari soal makan sampai bensin. Saya ingin tahu setiap bulan uang yang menguap itu berapa karena merasa saya harus bisa hidup hemat dan sederhana :P

Mulailah saya melakukan catat mencatat. Setiap keluar duit, catat. Saya menggunakan ponsel 6120C untuk melakukannya.

Hasil dari pencatatan ini saya coba simpulkan pada akhir bulan lalu dan berharap bisa mengetahui seberapa borosnya saya. Berikut daftar hadir pengeluaran bulan lalu dari yang paling besar nilainya:

  1. Kereta alias jalan-jalan menempati urutan pertama. Wow.
  2. Lain-lain, ternyata urusan lain-lain itu banyak menghabiskan ongkos.
  3. Jajan, tidak usah ditanya. Setiap mau pulang kos pengennya bawa makanan sebagai teman, tapi sayang nggak gemuk-gemuk.
  4. Pulsa, saya menghidupi dua (2) nomor GSM dan satu (1) CDMA serta nomor-nomor lainnya :D
  5. Makan malam.
  6. Makan siang, paling banyak pada saat akhir pekan setelah futsal.
  7. Transportasi selain motor dan kereta.
  8. Buku. Hadiah sih sebenernya.
  9. Hiburan. Diajak temen nonton film di bioskop rame-rame.
  10. Bensin. Biasa, buat minumin “kuda”.
  11. Laundry.
  12. Sarapan.

Yak dari urutan di atas bisa kita simpulkan untuk dapat menekan pengeluaran bulan ini dan mengoptimalkannya adalah dengan:

  • Mengurangi jalan-jalan ke luar kota jika tidak diperlukan.
  • Mengurangi jajan. Secukupnya saja.
  • Lebih tertib dan hemat dalam menggunakan ponsel, kini saya hanya menghidupi dua (2) nomor GSM saja dan semoga lebih hemat walaupun ada biaya tambahan internet :D
  • Makan siang diusahakan di kampus saja karena sudah disediakan dan akhir pekan setelah futsal kalau tidak terpaksa “perbaikan gizi” lebih baik makan biasa saja.
  • Meningkatkan sarapan, ini sebenarnya yang paling penting untuk aktivitas sehari-hari. Energi dari siangmu.
  • Lebih selektif dalam mengeluarkan uang dengan melakukan pertimbangan kebutuhan bukan keinginan.

Target saya bulan ini adalah menurunkan pengeluaran hingga 500 ribu! yea!

Jadi tau soal duit nih, ditambah dapat cerita dari kawan yang sudah menikah cerita bagaimana dia harus menahan uang buat bikin sumur sekitar 6 juta padahal sebenarnya ada keinginan untuk membeli notebook, setelah itu katanya kalau musim hujan perlu siap dana perbaikan atap dan genteng, pagar, dst.

9 thoughts on “Tau Soal Duit

  1. Klo dikurangi kemungkinan kenyamanan akan berkurang juga wan. Oleh karena itu, aku menawarkan opsi lain: efektifitas.

    Semua hal yang kamu lakukan sebenarnya punya value. Tapi kamu merasa valuenya masih kalah dengan uang yang diperlukan untuk membiayai kegiatan. Jadi ya, optimalkan saja hasil kegiatannya. Misal kalo keluar kota, sekalian dijadwal acara atau transaksi bisnis apa gitu. Contoh paling gampang yang sempat jadi guyonan sama istriku: waktu ke kamar mandi, sekalian beli makan malam :D. Prinsip “sekalian” :D.

    Usulanku di atas belum tentu selalu bisa diaplikasikan. Tapi aku yakin itu bisa jadi alternatif yang cukup “sehat” daripada harus membuat dirimu stress. Hemat memang berarti keluar lebih sedikit. Sedikit ini bisa dilihat dari perspektif dari value yang tetap dan biaya yang turun. Atau biaya yang tetap, akan tetapi value dinaikkan. Can you see the difference? ;)

  2. @uculan: jangan sedih dong :)

    @neofreko: yes, makasih ton masukannya, aku setuju denganmu. seperti berinvestasi membeli notebook atau gadget supaya menghasilkan lebih banyak alias produktip ya?

    dalam kasus pengeluaran bulanan yang aku catat itu ada _kemungkinan_ untuk ditekan, jadi kenapa tidak dilakukan saja atau paling tidak dicoba?

    kita lihat aja deh seberapa pencapaian targetku bulan ini :)

  3. jadi inget .. dulu pas kuliah pernah juga ngitung2 kek gini .. berhubung kok saldo 0 mulu ..

    n ternyata yg nomor satu adalah buat beli gorengan -.-“

Leave a reply to Akhmad Fathonih Cancel reply